Jumat, 29 Mei 2009

FiLM dokumenter ku Ma anag2..... Karya pertamana niyh.....


tauuuuu lah pas uts kemaren mata kuliah AV ntu ad tugas buat pideo dokumenter, film dokumenter yang ngangkat tema Pemilu tahun ini.....
wwwwaaaaah aslinya bagi aku pribadi yang gag pernah buat film sebelumnbya,,, rasanya gimana gitu, susah iya, bingung iya,,, haduuuh campur2 dewh

namun semua itu terasa ringan setelah kelompok aku yang terdiri dari 12 orang sakling bekerja sama.... jadi semuanya ringaaaaaan gtu... hehehehehe


naaaaaaaaah pas udah selese puas ciiiih ngelihat hasilnya yang bagus,,, tapi pas presentasi aku gag ikut,,,, hiks,,, padahal penegn liat ntu, ma pengen mempresentasikan apa yang udah di buad!!!

tapi sukur alhamdulillah hasilnya bagussss,,,,, dan gag disangka sebelumnya
hasil yang kami capai ntu dapat nilai tertinggi!!! uiiiih senangnya!!!!!!!!!



semua gag lepas dari kerjasama anag2, ID kreatipnya,,,, dukungan orang tua juga tuh(makasih nyak-babe) hehehehehehe
tentunya yang paling utama ALLAH SWT.....
amin2 ya allah!!!!!!!!!!!!!!!!

Reality Show Indonesia Yang Ditutup Karena Memakan Korban !

Info ini sekaligus membuktikan bahwa betapa sulitnya membuat reality show secara beneran !
penuh dgn resiko, merugikan orang lain, rawan tuntutan hukum dll.

itulah makanya sejak adanya kasus2 semacam ini, para produser maupun stasiun TV memilih jalur aman dengan membuat reality show fake menggunakan pengadeganan dan skenario.

acara2 yang telah dihentikan gara2 memakan korban tersebut adalah :

1. ACARA MOP (Mbikin Orang Panik) yg dulu ditayangkan RCTI

Acara ini tujuannya ngerjain orang seperti halnya membuat april mop gitu. cuman suatu ketika mereka kebablasan ngerjain orang. sebuah episdoe MOP mengerjain seseorang dgn melibatkan polisi sebagi tukang ngerjainnya.
ceritanya, korban yg dikerjain itu tiba2 ke gep ama polisi dan ketahuan bawa narkoba. ternyata tim MOP udah kerjasama dgn pihak polisi dan sengaja naruh barang bukti disitu. terang aja si korban yg dikerjain ketakutan setengah mampus !

Akibat penanyangan acara ini Kepala Kepolisisan marah besar dan memecat 3 orang polisi yg terlibat dalam acara itu.
bahkan diperintahkan sejak saat itu tidak boleh ada satupun lagi polisi yg terlibat dalam pembuatan acara2 semacam itu di TV kalau tidak sangsinya akan dipecat.

itulah makanya semenjak itu, mana ada lagi polisis yg ikut dilibatin dalam acara reality show manapun. kalopun disinetron atau film ada adegan polisi, rata2 itu hanya pake baju polisi saja yg dimainkan oleh aktor. polisi yg asli benar2 dilarang main film atau sinetron sejak kasus ini.

berita beritanya nya disini :

Setelah Memakan Korban Reality Show MOP Dihentikan
Kapanlagi.com - Gara-gara acara reality show berjudul MOP (Mbikin Orang Panik) yang dianggap mencemarkan nama baik kepolisian, maka RCTI mengambil keputusan untuk menghentikan semua tayangan berbau reality show mulai minggu depan.

Hal ini ditegaskan oleh Arif Suditomo, penanggung jawab program RCTI. "Pada dasarnya RCTI akan menghentikan tayangan reality show yang ditayangkan dari Senin sampai Jumat sore. Mulai dari Kopaja, MOP. Karena kita punya strategi lain dengan menayangkan sinetron dengan durasi 30 menit," kata Arif, mantan pembawa berita Liputan 6 di SCTV ini.

Video Komunitas dan Video Dokumenter

(diringkas kembali dari buku video komunitas oleh yoga atmaja)

latihanvideodipilingBeragam istilah dalam dunia pembuatan video yang muncul dalam beberapa tahun terakhir memang bisa membingungkan. Sampai-sampai, menghafalkan berbagai istilah itu jauh lebih sulit daripada membuat video itu sendiri. Para pembuat video profesional dan para intelektual menjadi sibuk merumuskan definisi-definisi. Dan, dalam keriuhan itu, ada yang menganggap bahwa video komunitas adalah bagian dari video dokumenter. Padahal, ini adalah dua jenis yang berbeda, meskipun memang --dalam banyak hal, banyak sekali persamaannya.

Perbedaan yang paling jelas dan utama adalah tujuan pembuatannya. Pada video dokumenter --sama seperti video atau film umumnya-- sangat berorientasi pada hasil video itu sendiri sebagai suatu karya. Video komunitas ustru lebih mementingkan prosesnya. Perbedaan lain, video dokumenter --dan video umumnya-- selalu mengharuskan ada naskah (script) yang ditulis berdasarkan kaidah-kaidah baku profesional. Pada video komunitas, ketentuan atau persyaratan itu tidak selalu harus ada. Warga masyarakat setempat yang membuat video komunitas lebih berpedoman pada gagasan umum yang mereka sepakati bersama-sama. Memang, kadang-kadang secara bersama sama mereka menyusun juga ‘naskah’, tetapi biasanya juga hanya dalam bentuk ‘naskah garis-besar’ (outline script) saja, atau ‘papan cerita’ (story board) sederhana saja, itupun menurut cara dan gaya mereka sendiri, sangat sering tidak mengikuti --bahkan mereka umumnya tidak pernah tahu (untuk apa?)-- kaidah-kaidah baku penulisan naskah video atau film seperti yang dikenal di kalangan para profesional.

Dalam hal biaya produksi, video komunitas tidak memerlukan biaya mahal seperti pada video dokumenter, apalagi film seni, atau film komersial. Seperti nampak pada contoh kasus di Kepulauan Kei dan di Bali, selama 15 dan 8 tahun terus-menerus, mereka tetap bertahan dan bahkan mampu membiayai sendiri produksi mereka. Tetapi, harus diakui, pengalaman di dua tempat itu memperlihatkan ada kelemahan yang juga umum ditemukan di banyak organisasi masyarakat seperti mereka, yakni kelalaian menghitung biaya-biaya penyusutan (depresiasi) dan perawatan peralatan. Apabila peralatan rusak, berhentilah mereka berproduksi. Perlu waktu panjang untuk mampu membeli lagi yang baru.

Perbedaan lain yang lebih mendasar, video dokumenter akan selesai ketika video selesai, sedangkan video komunitas justru baru mulai ketika produknya selesai dibuat. Produk tersebut dipergunakan sebagai media untuk berbagai tujuan. Oleh sebab itu, biasanya memerlukan waktu lebih lama, karena akan berhenti jika sasaran sudah dicapai. Bahkan --karena masalah dan kegiatan komunitas tidak pernah ada habisnya-- video komunitas bahkan mungkin pula ‘tak pernah selesai’.

Hal yang sering membuat bingung ialah ada video komunitas yang dibuat oleh para profesional sebagai bagian dari suatu program atau proyek menggunakan pendekatan partisipatif. Mereka kadang mengakui (claiming) telah membuat video komunitas hanya karena prosesnya pembuatannya melibatkan juga warga masyarakat setempat. Dalam hal inilah mungkin memang lebih tepat jika mereka menyatakan itu sebagai ‘video partisipatif’ (participatory video). Tetapi, sebagai ‘video komunitas’?

Nah, daripada bergaduh terus tentang istilah, nampaknya lebih baik memang melakukannya saja langsung. Dalam praktik, warga masyarakat terkadang dan sering malah menemukan istilahnya sendiri. Apapun, istilah itu sesungguhnya yang paling tepat untuk menamakan apa yang mereka kerjakan. Bukankah ‘kekuasaan untuk penamaan dan pemaknaan’ adalah justru salah satu isu paling mendasar dari upaya penciptaan suatu sistem komunikasi atau media alternatif yang, antara lain, melahirkan gagasan dan praktik video komunitas?

Minggu, 24 Mei 2009

GO TO BROMO!!!!!!


BROMO AKHIRNYA KUPIJAKI,,,,!!!! dan aku senang sekali tuhhh!!! sumpah!!!! bukan cuma tempatnya yang dahsyat,,, tapi pemandangannya sumpah luar bisa, perencanaan yang singkat membuat ku sungguh terkesan dengan itu semua,,,,
jam 4 pagi datang ke penanjakan ngelihat mata hari terbit yang luar biasa indah banget nuansa biru, orange, semua berkolaborasi sumpah!!!!!!!!!! kereeeend!!!!!!



udara dinginnya uiiiiiiiihhhhhhh...... Gni ja qw gag tahan apa lagi kalu tar qw pergi Ke luar negeri kayak pa yaaaah!!!! malu2in ja!!! hahahahaha



tpi aKU seneng,,,,,, hunting,,, hunting,,, semuanya PUASSSSS!!!!!!!!!!!